Kearifan Lokal
Kearifan lokal adalah sistem pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki masyarakat lokal dalam berusahatani. Dalam
konteks ketahanan pangan, para petani memandang kearifan lokal identik
dengan pangan lokal dalam sistem pertanian subsistens seperti padi
ladang, jagung, ubi, pisang dan lain-lain. Sebab, mereka menanam,
memelihara tanaman lokal tidak terlepas dari penerapan pengetahuan
serta nilai kearifan lokal yang mereka warisi secara turun temurun.
Ketika
nilai-nilai tersebut tercerabut dari akar budaya berusahatani, maka
mereka tidak memiliki kekuatan dalam kehidupan khususnya dalam
berusahatani. Mereka menjadi terasing dengan budayanya sendiri
(berusahatani) sementara budaya baru dalam kemasan teknologi baru dalam
berusahatani maju seperti penggunaan benih/bibit hibrida dan sebagainya
belum mampu mereka kuasai.
Ke depan kopmoditi beras menjadi
komoditi yang sulit diperoleh masyarakat kecil karena harganya terus
naik. Laporan IRRI di Philipina menyebutkan bahwa dalam kurun waktu 10
tahun ke depan dunia akan mengalami krisis pangan (beras) hebat dan
jutaan manusia akan mati kelaparan terutama konsumen beras. Sebab,
sumber air irigasi akan menurun bahkan mengering, produksi beras akan
menurun sekitar 10% setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius pada malam
hari, beberapa negara penghasil beras tidak tertarik lagi menanam padi,
sebaliknya negara di Asia Selatan dan Afrika yang sebelumnya
mengkonsumsi gandum beralih ke beras.
Oleh karena itu, kampanye
kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal harus secara serius
digalakan terutama pangan non beras yaitu agar petani dan masyarakat
kembali mencintai pangan lokal. Jika hal tersebut berhasil maka
masyarakat tidak hanya tergantung pada beras karena masih ada pangan
lokal yang dimiliki petani.
Gerakan mewujudkan kedaulatan pangan
berbasis kearifan lokal memiliki beberapa arti strategis seperti;
1)
untuk meningkatkan citra makanan lokal sebagai subtitusi beras dan
diversifikasi pangan,
2) upaya untuk melestarikan semua potensi lokal
yang diwarisi para leluhur di seluruh negeri ini,
3) mengajak
masyarakat terutama generasi muda mencintai kebudayaan sendiri dan
mengerti kearifan lokal yang dimiliki oleh leluhurnya sendiri,
4)
membangun berbasis `back to basic' yang berwawasan alam dan lingkungan
hidup, dan
5) mengantisipasi kelangkaan beras sebagai akibat dari
pemanasan global. Jika beras menjadi komoditi yang sulit didapat baik
karena harga terlalu mahal atau kekurangan stok karena perubahan iklim
ekstrim maka tanaman lokal dapat menjadi salah satu produk yang mampu
mengatasinya.
http://kupang.tribunnews.com/2012/08/24/kedaulatan-pangan-berbasis-kearifan-lokal
hampir semua tgulisan copas di google dan kurang karya dari tulisan tangan anda sendiri
BalasHapusmenurut saya postingan anda sudah bagus, menarik dan mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih :')
BalasHapuskalau kearifan lokal diderah mimin bagaimana? makasih min
BalasHapusnice post :D
BalasHapussemoga bermanfaat bagi pembaca dan bisa dijadikan sumber referensi pembuatan tugas. makasih :D
baguss, sama sebelum nya copas
BalasHapus