ISO (International Standarisation
Organisation) adalah organisasi non-pemerintah dan bukan merupakan bagian dari
PBB atau WTO (World Trade Organization) walaupun Standar-standar yang
dihasilkan merupakan rujukan bagi kedua organisasi tersebut. Anggota ISO,
terdiri dari 110 negara, tidak terdiri dari delegasi pemerintah tetapi tersusun
dari institusi standarisasi nasional sebanyak satu wakil organisasi untuk setiap
negara. Keberadaan Standar ISO digerakkan oleh pasar sebagai pemakai utama
standar. Suatu Standar (misalnya, ISO 14001) dibuat berdasarkan konsensus
internasional oleh ahli-ahli dari industri, teknik atau bisnis. Walaupun
Standar ISO bersifat sukarela, pada kenyataannya standar dibuat berdasarkan
permintaan pasar, dan didasarkan konsensus di antara pihak-pihak terkait ini
membuktikan pemakaian yang luas di seluruh dunia.
ISO 14000 adalah standar sistem
pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan pada bisnis apa pun, terlepas dari
ukuran, lokasi atau pendapatan. Tujuan dari standar adalah untuk mengurangi
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis dan untuk mengurangi polusi
dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis. Versi terbaru ISO 14000 dirilis pada
tahun 2004 oleh Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) yang memiliki
komite perwakilan dari seluruh dunia. ISO-14000 memiliki beberapa seri,
yaitu :
1. ISO 14001 : Sistem Manajemen
Lingkungan
2. ISO 14010 –
14015 : Audit Lingkungan
3. ISO 14020 –
14024 : Label Lingkungan
4. ISO 14031 : Evaluasi Kinerja Lingkungan
5. ISO 14040 –
14044 : Assessment/Analisa
Berkelanjutan
6. ISO 14060 : Aspek Lingkungan dari
Produk
Tujuan utama dari serangkaian
norma-norma ISO 14000 adalah untuk mempromosikan pengelolaan lingkungan yang
lebih efektif dan efisien dalam organisasi dan untuk menyediakan tools yang
berguna dan bermanfaat – misalnya penggunaan biaya yang efektif, system-based,
fleksibel dan sehingga mencerminkan organisasi yang baik. ISO 14000 menawarkan guidance untuk
memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen lingkungan berdasar pada
praktek-praktek terbaik, hampir sama di ISO 9000 pada sistem manajemen mutu
yang sekarang diterapkan secara luas. ISO 14000 ada untuk membantu organisasi
meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan.
Struktur ini mirip dengan ISO 9000 manajemen mutu dan keduanya dapat
diimplementasikan berdampingan. Agar suatu organisasi dapat dianugerahi
sertifikat ISO 14001 mereka harus diaudit secara eksternal oleh badan audit
yang telah terakreditasi. Badan sertifikasi harus diakreditasi oleh ANSI-ASQ,
Badan Akreditasi Nasional di Amerika Serikat, atau Badan Akreditasi Nasional di
Irlandia.
Semua organisasi dari beragam jenis
kegiatan, beragam ukuran, berbeda lokasi, pada prinsipnya dapat menerapkan standar
ISO 14000, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Beberapa pihak organisasi
perlu dan berkepentingan untuk menunjukkan kepada pihak lain (mitra usaha, konsumen,
masyarakat, investor, dll) bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan organisasi
yang bersangkutan. Mengikuti standar yang diakui secara internasional, seperti
ISO 14000. Faktor pendorong utama dalam penerapan standar ISO 14000 di seluruh
dunia adalah semakin meningkatnya kepedulian berbagai pihak terhadap pentingnya
upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup. Di satu sisi, pihak organisasi ybs
dapat secara proaktif menerapkan standar ISO 14000 untuk meningkatkan citra
organisasi dan meningkatkan daya saingnya, sementara di sisi lain banyak
organisasi lain merasa perlu menerapkan standar ISO 14000 untuk mengantisipasi
permintaan konsumen dan mitra usaha.
Alasan Penerapan ISO-14000
Satu set standar internasional
membawa fokus seluruh dunia untuk lingkungan, mendorong dunia yang lebih
bersih, lebih sehat bagi kita semua. Keberadaan standar memungkinkan organisasi
untuk memfokuskan upaya lingkungan terhadap suatu kriteria yang diterima secara
internasional. Saat ini banyak negara dan pengelompokan regional yang
menghasilkan kebutuhan mereka sendiri untuk masalah environmentla, dan ini
bervariasi antara kelompok. Sebuah standar tunggal akan memastikan bahwa tidak
ada konflik antara penafsiran regional pactice lingkungan yang baik.
Fakta bahwa perusahaan mungkin perlu
sertifikasi pengelolaan lingkungan untuk bersaing di pasar global dengan mudah
bisa menaungi semua alasan etis untuk pengelolaan lingkungan. Di Eropa, banyak
organisasi memperoleh ISO9000 Pendaftaran terutama untuk memenuhi tuntutan
pertumbuhan dari pelanggan. ISO 9000 pendaftaran kualitas telah menjadi perlu
untuk melakukan bisnis di banyak bidang perdagangan. Demikian pula, ISO 14000
manajemen sistem pendaftaran dapat menjadi kebutuhan utama untuk melakukan
bisnis di banyak daerah atau industri.
Standar ini berlaku untuk semua
jenis dan ukuran organisasi dan dirancang untuk mencakup kondisi geografis,
budaya dan sosial yang beragam. Untuk ISO14001, kecuali untuk melakukan
perbaikan terus-menerus dan mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku,
standar tidak menetapkan persyaratan yang mutlak untuk kinerja lingkungan.
Banyak organisasi, terlibat dalam kegiatan serupa, mungkin sangat berbeda
sistem manajemen lingkungan dan kinerja, dan semua bisa sesuai dengan
ISO14001.
ISO 14000 di Indonesia
Indonesia
adalah salah satu negara yang menerapkan standar ISO 14000 dalam pengelolaan
lingkungan di dunia industri. Seperti yang disebutkan di atas bahwa negara
Indonesia telah menerapkan standar ISO dari tahun 1993. Hal ini terus
dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi Nasional
(BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000. Berbagai program seminar dan
penelitian mengenai ISO 14000 terus dikembangkan di Indonesia. Pada tahun
1996-1998, serangkaian seminar, lokakarya, penelitian dan proyek percontohan
Sistem Manajemen Lingkungan telah diprakarsai oleh Kementerian Lingkungan
Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai pihak. Rangkaian kegiatan tersebut
dimaksudkan untuk menjadi investasi awal bagi penerapan ISO 14001 di Indonesia
dalam menumbuhkan sisi “demand” maupun “supply” menuju mekanisme pasar yang
wajar.
Perusahaan perlu memiliki sistem pengelolaan
lingkungan yang efisien and efektif. Hal ini dikarenakan meningkatnya
kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan, semakin ketatnya
peraturan-peraturan lingkungan dan tekanan dari pasar kepada
perusahaan-perusahaan mengenai komitmen terhadap lingkungan. Di dalam menguji
keandalan sistem para pemasoknya, perusahaan-perusahaan ini telah melakukan
kajian atau audit lingkungan untuk menilai kinerja lingkungannya (atau yang
biasa disebut audit pihak kedua). Tetapi untuk menyakinkan bahwa sistem
perusahaan-perusahaan telah memenuhi dan secara terus menerus dapat memenuhi
persyaratan-persyaratan internasional ini maka banyak perusahaan perlu
melibatkan pihak independent sebagai penilai sistem mereka. Dari perspektif ini
maka muncullah badan-badan sertifikasi yang menjembatani antara kebutuhan calon
konsumen dengan para pemasok dalam masalah kinerja lingkungan.
Berdasarkan
diskusi dengan berbagai pihak berkepentingan di Indonesia, kementrian
lingkungan hidup menyadari potensi penerapan standar ISO 14000 bagi peningkatan
kualitas pengelolaan lingkungan hidup Indonesia serta peningkatan peran serta
dunia usaha untuk secara pro-aktif mengelola lingkungan. Oleh karena itu,
kementrian lingkungan hidup mendorong dan memfasilitasi penerapan standar ISO
14000 di Indonesia. Berbagai seminar, lokakarya, pelatihan tentang ISO 14000
telah dilaksanakan sejak tahun 1995, yang dimaksudkan menjadi motor penggerak
penerapan standar ISO 14000 di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan populasi
para praktisi dalam bidang tersebut serta dengan pendekatan pemberdayaan pihak
swasta yang kompeten, maka kementrian lingkungan hidup mengharapkan agar peran
motor penggerak penerapan standar ISO 14000 tersebut dilanjutkan oleh pihak
swasta. Hal ini konsisten dengan latar belakang pengembangan standar ISO 14000
yang dimotori oleh dunia usaha dan didukung oleh para praktisi berpengalaman.
Terkait dengan
komitmen memfasilitasi penerapan standar ISO 14000 tersebut, kementrian
lingkungan hidup pada saat ini mempunyai unit kerja Asisten Deputi Urusan
Standarisasi dan Teknologi. Fokus perhatian yang diberikan adalah efektifitas
penerapan sistem manajemen lingkungan, baik yang dengan sertifikasi ISO 14001
maupun yang tidak.
Kita perlu memahami bahwa penerapan
standar ISO 14000 tidak akan secara langsung dan segera memberikan hasil nyata
perbaikan kinerja lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Potensi perbaikan
bersifat bertahap, namun sistematis dan berkelanjutan, serta efisien. Proses
bertahap inilah yang diharapkan dapat mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
(Sustainable Development). Terkait dengan isu lingkungan populer saat ini,
pihak-pihak terkait dapat menerapkan standar ISO 14000 yang relevan untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungannya. Standar ISO 14000 merupakan investasi
bersama, yang merupakan hasil rumusan para pakar dan praktisi berpengalaman di
seluruh dunia. Seyogyanya kita di Indonesia dapat memanfaatkan standar tersebut
dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan bersama.
Referensi
http://abby1807.blogspot.co.id/2013/06/makalah-pengetahuan-lingkungan-iso-14000.html